Halaman

Minggu, 21 Oktober 2018

Begini Pembagian dan Fungsi Bumbu Dapur yang Harus Bunda Tahu.


Halo bun, kalau ngomongin masakan, ada kurang garam dikit aja pasti rasanya kurang sedap.

Itu baru garam, belum gulanya, garamnya, bla bla bla ..

Intinya kita harus memahami takaran masing-masing komponen penyedap masakan kalau tidak ingin hasil jerih payah kita berantakan.

Tapi bunda tenang saja, kali ini kita akan mencoba mengupas tuntas masalah bumbu masakkan.

Jadi di baca sampai tuntas ya bun ...

Naah, katanya nih, dalam dunia kuliner bumbu dapat digolongkan menjadi beberapa macam seperti ini :

Bumbu Basah.

Bumbu basah adalah bumbu yang memiliki karakteristik segar. Misalnya yang termasuk kedalam bumbu basah ini adalah jahe, lengkuas, kunyit bawang-bawangan, cabai, daun bawang dan lain-lain.

Kalau bunda perhatikan, bahan-bahan tadi memang cocok jika digunakan dalam kondisi masih segar bukan ?

Selain itu, ciri umum bumbu basah ini memiliki kandungan air yang cukup tinggi. Mungkin inilah yang membuat bumbu ini disebut dengan bumbu basah.

Lalu ada Bumbu Kering.

Ciri dasar bumbu ini bahan-bahannya memiiki kandungan air yang sangat kecil, atau cenderung kering. Misalnya saja kayu manis, pala, lada, jinten, kapulaga, ketumbar, cengkeh, dll ...

Uniknya, semakin kering, aroma bumbu ini justru akan semakin kuat.

Bumbu juga dapat dibedakan berdasarkan tempat asal, jenis tumbuhan/rempah, dan bagian tumbuhan/rempah yang digunakan seperti ini :

Continental Spice.

Ini merupakan bumbu-bumbu import dari Eropa seperti Thyme, peterseli, dan bay leaf. Bumbu ini banyak digunakan untuk masakan berkuah kaldu dan sop.

Ada lagi oregano dan basil, banyak digunakan untuk masakan Italia seperti pizza dan pasta.

Lalu daun dill atau mint, cocok untuk flavoring dan garnising salad, desert, dan seafood.

Jenis Bumbu dilihat dari Bagian Tumbuhan yang Di Gunakan.

Bumbu masakan juga dapat dibedakan berdasarkan bagian tumbuhan atau rempah yang di gunakan menjadi seperti ini :

Bumbu Daun.

Ini jelas ya bun, bagian yang di manfaatkan adalah daunnya. Biasanya bumbu daun ini gunanya untuk menetralisir aroma bahan makanan agar tidak terlalu kuat.

Contohnya misalkan daun jintan segar. Daun ini biasa dimanfaatkan untuk masakan ikan dari Manado.

Lalu ada daun salam koja/ daun kari dan daun kunyit. Ini sering ditemukan dalam kuliner asal Sumatera seperti gulai, kari, maupun hidangan-hidangan bersantan lainnya.

Daun kemangi sering kita jumpai pada pepes ikan ya ...

Sedangkan pada masakan-masakan seafood, oriental soup, dan tumis-tumisan bunda bisa menaburkan daun ketumbar.

Bumbu dari Umbi semu/ Rimpang.

Jenis ini misalnya jahe, kunyit, kencur, temu kunci, temu mangga, dan lengkuas.

Aplikasinya, misalnya kunyit cocok untuk masakan berkuah seperti kari, gulai, dan pindang. Selain itu, kunyit juga berguna untuk untuk mengurangi aroma tajam dan amis dari bahan makanan hewani.

Temu kunci akan membuat masakan sayuran bening menjadi lebih segar, seperti misalnya pada sayur bayam.

Hidangan Sunda seperti karedok, terancam, gudangan, dan urapan, rasanya akan semakin keluar jika ditambah cikur atau kencur.

Laos atau laja alias lengkuas, klop untuk masakan-masakan berkuah santan dan juga ayam dan ikan.

Terakhir temu mangga, biasanya ada dalam menu laksa.

Bumbu dari keluarga Bawang.

Paling familiar dari dari bumbu ini ya bawang merah dan bawang putih ya bun. Naah kedua bawang ini gunanya untuk memberikan kombinasi rasa, harum, dan gurih pada masakan.

Untuk rasa yang lebih ringan, bunda bisa memakai bawang bombay ...

Bawang batak/ lokio memilik aroma yang tajam namun cita rasanya lembut. Ini cocok untuk masakan-masakan laut atau seafood dan chinese food.

Ada lagi bawang lanang/ bawang laki, klop sekali buat acar bun. Bentuk bawang ini seperti butiran-butiran kecil dan rasanya tidak terlalu tajam.

Ternyata enak ya bun kalau sudah di kelompokan seperti ini, membuat kita semakin pede beraksi di dapur...


Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar